Senin, 02 Januari 2012

B. Indonesia

Pengertian Paragraf

    Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas, sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf dapat juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku, kalau tidak ada paragraf, karena kita seolah-olah dicambuk untuk membaca terus menerus sampai selesai. Kitapun susah memusatkan pikiran pada satu gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu.
Paragraf dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya

Berdasarkan jenisnya
  • Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian. Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
  • Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
  • Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi. Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
  • Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
  • Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.
Berdasarkan letak kalimat utamanya
  • Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh:
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.
  • Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.
Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh:
Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan, mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup pandai mengarang.
Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:
1.     Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus.
2.     Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.
3.     Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang.
4.     Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan, kesimpulannya adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang.
Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh:
Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.
Dalam paragraf di atas, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.
Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.
·          
    • Sebab-Akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. Contoh:
Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.
Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.
    • Akibat-Sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya. Contoh:
Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit.
    • Sebab-Akibat-1 Akibat-2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat. Contoh:
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.
  • Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
  • Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas. Contoh:
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.

Cara menulis Karya Ilmiah
 
KARYA ILMIAH hal-hal yang perlu diperhatikan dalam karya tulis ilmiah adalah:1. Dalam pengantar, paling nggak kudu menuliskan:a. sifat, skop (ruang-lingkup), dan tujuan penelitianb. tinjauan pustaka yang relevan dengan permasalahanc. cara penelitiand. hasil utama penelitian (ditambahkan setelah penelitian selesai) dan manfaat penelitian.Bahan dan cara, harus menyertakan:a. sampel, jumlah sampel, dan karakteristiknya (misalnya: umur, jenis kelamin, dll)b. keterbatasan pengambilan sampel (kalo ada tentunya)c. uraian prosedur detail penelitian (ini bermanfaat supaya penelitian bisa diulang oleh penelitilain).2. Dalam hasil, setidaknya harus menuliskan:a. karakteristik sampelb. pemaparan hasil (harus menggunakan variabel-variabel yang digunakan sebagai alat untukmenjawab permasalahan penelitian).3. Pembahasanmu harus meliputi:a. tinjauan penemuan-penemuan penting penelitianb. pertimbangan penemuan-penemuan dalam kaitannya dengan penelitian terdahulu yang relevanc. implikasi penemuan terhadap teorid. pemeriksaan yang hati-hati terhadap hasil yang tidak mendukung atau hanya sebagian yangmendukung hipotesise. keterbatasan-keterbatasan studi yang mungkin berakibat pada kesimpulan dan generalisasistudif. rekomendasi untuk penelitian selanjutnyag. implikasi studi untuk praktisi atau studi terapan (opsional aja, nggak harus).4. Kesimpulanmu bisa memberi gambaran:a. menyatakan kembali tesis secara singkatb. meringkas interpreatasi hasil dan membahasnya dalam konteks teoritis yang lebih luasc. pendek dan langsung ke sasarand. menjelaskan manfaat khusus dan umum hasil studie. menuju ke kata-kata penutup (jadi jangan sampe bikin kata-kata yang malah membuka kembalipembahasan..he..he..he.. bisa berabe tuh!).5. Dalam abstraksi (ikhtisar atau ringkasan) yang harus ditulis adalah:a. problem penelitianb. subjek penelitianc. metode dan prosedur penelitian (kalo kamu menuliskan dalam bahasa Inggris, dibuat dalampast tense)d. hasil penelitiane. kesimpulan dan implikasi studi (kalo kamu menuliskannya dalam bahasa Inggris, pastikandibuat dalam Present tense). Tambahan, untuk desertasi panjangnya 150 kata. Oke?
 
6. Judul tulisan:a. memuat kata-kata kunci penting yang mewakili isi tulisan (contoh: “Tuberkulosis pada masyarakatIndian kuno: Analisi DNA”. Tapi judul juga jangan terlalu panjang; misalnya “Seks bebas di kalangananak-anak remaja di Jakarta dan pengaruhnya terhadap konsentrasi siswa, mata pelajaran, kenaikankelas, dan kehidupan bergama” Walah, itu mah bisa semeter lebih atuh. He..he..he. itu judul itu kamubisa diperpendek menjadi “Seks bebas di kalangan remaja Jakarta dan pengaruhnya terhadapprestasi akademik dan kehidupan beragama”b. lepas dari kata-kata berulang yang tidak menyumbangkan makna isi penelitianc. mengandung sebanyak-banyaknya 12-15 kata kunci yang merupakan rangkuman ide utama7. Dalam ucapan terima kasih, boleh menuliskannya seperti ini:a. pihak-pihak yang membantu penelitian dalam hal: penyediaan daftar pustaka, organisasi ide danpenulisan, penyediaan bahan dan alat, dan proses penelitian itu sendiri (bisa individu, institusi, atauorganisasi). Juga, sebagai yang pertama dan utama, adalah kepada Allah Swt. yang telahmemberikan kemudahan kita dalam membuat penelitian tersebut. Betul?b. sumber dana penelitian: nama/jenis dana, nomor (bila ada), dan tahun penerimaan dana.8. Aturan penulisan efektif pada tingkat kalimat:a. tunjukkan tindakan penting dengan kata kerja, bukan kata bendab. letakkan pelaku sebagai subjek dari kata kerjanyac. letakkan informasi yang lebih singkat sebelum informasi yang panjang an kompleksd. letakkan infromasi yang udah akrab dan berulang pada awal kalimate. letakkan pula informasi baru dan tidak terduga pada akhir kalimatf. desain tali topik kalimat supaya membentuk pandangan yang koheren (saling berhubungan) dankonsisten.9. Penulisan efktif dalam paragraf:a. buatlah semacam desain issue (pokok persoalan) yang jelas pada bagian akhir di mana kamumemperkenalkan tali-temali tema, istilah kerennya thematic stringsb. rumuskan maksud-maksud kalimat (point sentence) yang tepay untuk setiap unit tulisan (discourse)c. biasakan untuk memperlihatkan maksud paragraf (paragraph point) di bagian akhir pokok bahasan(pada awal paragraf), dan jangan terlalu sering memaparkannya di bagian akhir diskusi (di akir paragraf).10. Untuk daftar pustaka bisa dituliskan (catatan: penulisan ditulis berurutan):a. Sistem Harvard: nama pengarang, tahun di dalam tanda kurung, judul karangan, nama jurnal danvolume/nomor, sertakan nomor halaman, (plus, nama penerbit dan kota di mana diterbitkan bilasumbernya buku).b. Sistem Vancouver: nama pengarang, judul karangan, nam jurnal, tahun tanpa tanda kurung,volume/nomor, dan nomor halaman jurnal, (plus, nama penerbit dan kota di mana diterbitkan bilasumbernya buku).c. Sistem alfabetik: nama pengarang, judul karangan, nama jurnal, volume/nomor, dan nomor halaman jurnal, tahun tanpa tanda kurung, (juga penerbit dan kota di mana diterbitkan jika sumbernyabuku).11. Tabel yang dibuat harus:a. judul tabel harus adab. nomor tabel juga kudu ada dongc. diletakkan segera setelah disebut dalam teksd. harus disebut di dalam tekse. format tabel yang satu dengan yang lain harus konsistenf. satuan harus disebutkan
 
g. singkatan harus diterangkan kepanjangannya dalam catatan di bawah tabelh. judul lajur dan baris harus mewakili variabel yang diukur pada lajur dan barisi. bilangan desimal dari atas ke bawah harus konsisten (jika dua angka di belakang koma, semuanyasama).12. Untuk gambar/grafik, perlu diperhatikan hal-hal berikut:a. nomor dan judul gambar harus adab. sumbu vertikal dan horisontal pada grafik kudu diberi namac. satuan ukuran pada masing-masing sumbu harus dicantumkand. keterangan gambar dibuat seringkas mungkin, sedangkan penjelasan lengkap dijelaskan di dalamtekse. diletakkan segera setelah disebut dalam teksf. harus disebut dalam teks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar